Penemu Bilangan Nol
Sering
kita mendengar istilah algoritma. Namun, tahukah siapa penemunya? Bisa
jadi kita menduga orang tersebut dari dunia Barat. Padahal, ia adalah
seorang ilmuwan muslim yang bernama Al-Khawarizmi. Algoritma dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, berarti prosedur sistematis untuk memecahkan
masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Nama Algoritma berasal
dari nama julukan al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi yang mempunyai nama
lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa ini lahir sebelum tahun 800 M.
Namanya merujuk pada sebuah daerah di timur laut Kaspia yaitu Khawarizm.
Al-Khawarizmi
diperkirakan hidup di pinggiran Baghdad pada masa Khalifah al-Ma’mun
(813-833 M) zaman dinasti Abbasiyyah. Khalifah al-Ma’mun menjadi sahabat
karibnya. Dia menjadikan al-Khawarizmi sebagai anggota Bait al-Khikmah
(Wisma Kearifan) di Baghdad. Sebuah lembaga penelitian ilmu pengetahuan
yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Bait al-Khikmah memiliki
berbagai keunggulan yang masyhur di dunia Islam. Dari situlah ia
belajar dan menuai kesuksesan. Dalam bidang Astronomi dan Aljabar
kesuksesan al-Khawarizmi diawali dan didedikasikan kepada Khalifah
al-Ma’mun. Melalui Ilmu Astronomi, al-Khawarizmi mengungkap ramalan
tentang waktu Nabi Muhammad SAW dilahirkan secara cermat. Al-Khawarizmi
juga tercatat sebagai salah seorang astronom yang ikut membuat peta
dunia atas permintaan Khalifah al-Ma’mun. Peta dunia tersebut kemudian
dikenal dengan nama Peta Ptolemy.
Karya Aljabarnya yang
paling monumental berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah
(Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Buku tersebut
menguraikan pengertian-pengertian geometris. Ia juga menyumbangkan
teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas
segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Dengan demikian,
dalam beberapa hal al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu
eksak.Dalam bukunya, al-Khawarizmi juga memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari
tempat yang telah ditentukan dalam hitungan. Karya-karya al-Khawarizmi
di bidang matematika sebenarnya banyak mengacu pada tulisan mengenai
aljabar yang disusun oleh Diophantus (250 SM) dari Yunani. Namun, dalam
meneliti buku-buku aljabar tersebut, al-Khawarizmi menemukan beberapa
kesalahan dan permasalahan yang masih kabur. Kesalahan dan permasalahan
itu diperbaiki, dijelaskan, dan dikembangkan oleh al-Khawarizmi dalam
karya-karya aljabarnya. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila ia
dijuluki ”Bapak Aljabar.”
Dibidang ilmu ukur, al-Khawarizmi juga
dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma
serta hitungan desimal. Namun, beberapa sarjana matematika Barat,
seperti John Napier (1550–1617) dan Simon Stevin (1548–1620), menganggap
penemuan itu merupakan hasil pemikiran mereka.Selain matematika,
Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai ahli astronomi, astrologi, geografi
dan kartografi. Al-Khawarizmi wafat sekitar tahun 266 H / 850 M di
Baghdad. ( Sumber: Matematikawan Muslim Terkemuka, Mohainin Mohamed, 2001, Jakarta: Salemba Teknik).
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://4rrwani.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments