Konsep Atom dalam sains dan IIslam
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam
senantiasa saya curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para
sahabatnya. Dan semoga kita sebagai umat beliau diberi safa’at. Amin.
Makalah yang
berjudul “KONSEP ATOM DALAM ISLAM DAN
SAINS” ini saya susun sebagai
mata kuliah Keterpaduan Ilmu teknologi dan islam. Makalah ini saya buat sesuai
dengan apa yang telah saya pelajari dari berbagai sumber.
Saya menyadari makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun senantiasa saya
harapkan. Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan saya
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ataupun kata yang kurang
berkenan.
Semarang, Oktober 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan tugasnya
sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia memerlukan Al Qur’an sebagai
petunjuk, untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kebahagiaan di
dunia hanya dapat diperoleh apabila kita mempunyai ilmu pengetahuan. Dengan bekal
karunia dari Allah berupa akal inilah manusia dituntut untuk dapat mengungkap
ayat-ayat Al Qur’an yang berisi ilmu
pengetahuan, sehingga bisa mengelola bumi beserta isinya dengan sebaik – baiknya
demi kesejahteraan umat manusia.
Perkembangan teori atom
merupakan suatu perubahan yang terjadi akibat dari pemikiran atau pendapat para
ahli yang berbeda disesuaikan dengan perubahan zamannya. Perkembangan teori
atom terdiri dari beberapa macam yaitu teori atom John Dalton, teori atom J J Thomson, teori atom Rutherford, teori atom Bohr dan teori atom modern (mekanika gelombang).
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah atom itu?
2.
Bagaimana
sejarah perkembangan atom itu?
3.
Bagaimana
konsep atom dalam Al Qur’an itu?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang atom
dan perkembangannya.
2.
Dengan
mengetahui konsep atom dalam alqur’an ini akan membuat kita semakin cinta
kepada Al Qur’an, sehingga dapat mempertebal
keimanan dan menambah
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Atom
Atom berasal dari bahasa
Yunani yaitu Atomos yang terdiri dari kata "a" yang
berarti "tidak" dan "tomos"
yang berarti "terbagi", jadi atom merupakan sesuatu yang tidak
dapat terbagi-bagi lagi.[1] Atom merupakan
partikel yang berukuran sangat kecil sehingga sulit untuk dilihat, dibayangkan,
dan digambarkan struktur atomnya. Para ahli kimia dan fisika melalui
penyelidikan dan eksperimen berusaha untuk memberikan gambaran tentang
atom
Berikut ini beberapa Pengertian Atom
Menurut para Ahli:
- Pengertian Atom Menurut Demokritos: Atom adalah partikel terkecil penyusun seluruh materi di alam semesta.
- Pengertian Atom Menurut John Dalton: Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat seperti unsurnya.
- Pengertian Atom Menurut J.J. Thomson: Atom adalah bola yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif tersebar secara merata.
- Pengertian Atom Menurut Ernest Rutherford: Atom adalah partikel yang terdiri dari inti atom, yaitu proton dan neutron yang berada pada bagian pusat dan dikelilingi elektron-elektron.
B.
Sejarah Perkembangan
Atom
Perkembangan atom diawali
pada abad ke 4 SM yang dipelopori oleh ilmuwan dari Yunani bernama Leucippus dari
Miletus-Yunani (440 SM) dan muridnya Democritus dari Abdera
(460 SM). Mereka menyumbangkan hasil
pemikiraannya tentang benda terkecil di alam semesta ini. Dasar
pemikiran mereka dengan membayangkan seandainya sebuah benda dipecah, lalu
pecahannya itu dipecah lagi sampai menjadi bagian terkecil dan tak bisa dipecah
lagi,sehingga mereka menyimpulkan bahwa pasti ada bagian yang paling terkecil
dari suatu benda yang tidak bisa dibagi -bagi lagi dan menamakannya dengan
atomos yang kemudian lebih dikena l
dengan atom.[2]
Selain kedua ilmuwan tersebut ternyata orang Asia juga memiliki konsep atom
dari pemikiran dasar orang Hindu tentang kehidupan ini.Menurut orang Hindu
makhluk hidup itu tersusun dari bagian yang amat kecil menjadi bagian yang
lebih besar dan berkembang menjadi makhluk hidup.Jasad hidup ini akan hilang
apabila sudah menjadi bagian yang amat kecil dan tidak dapat dibagi lagi,berupa
debu atau abu yang sangat halus yaitu atom.
Selama kurang lebih 2000 tahun teori tentang atom
dari Demokritus dan Leukipos ini tidak berkembang sama sekali. Baru pada abad
ke -18 para ilmuwan mulai percaya karena konsep atom ini relevan dengan proses
fisika dan kimia yang mulai berkembang. Diawali konsep atom yang
dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803 bahwa :
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah
tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil,
suatu unsur memiliki atom-atom yang
identik dan unsur yang berbeda memiliki atom yang berbeda[3]
Walaupun konsep atom John
Dalton ini belum begitu jelas namun ternyata dapat membangkitkan gairah dan
semangat para ilmuwan untuk membuat teori tentang atom.
Teori atom berkembang dengan
cepat. ketika seorang ilmuwan Rusia bernama D.I Mendeleyev tahun 1869 menerangkan tentang atom – atom
yang dapat disusun dalam bentuk table berkala yang masih dipakai sampai
sekarang. Selanjutnya muncul gagasan
dari J.J. Thomson seorang ilmuwan dari Inggris pada tahun1897 berhasil membuat teori model
atom.
1. Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamya
tersebar muatan negatif elektron-elektron
2. Model atom ini dapat digambarkan sebagai model
kue berkismis (plum-pudding) kismis menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam kue, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola
positif yang pejal.[4]
Namun teori ini dianggap
belum lengkap dan disempurnakan lagi oleh ilmuwan dari New Zeland tahun 1915 bernama Ernest
Rutherford. Model Atom Rutherford menyatakan bahwa Atom terdiri dari
inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif
dan bersifat masif yang dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif.[5] Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak menolak. Dalam model inielektron tidak dapat diam karena
tidak ada sesuatu yang dapat mempertahankannya melawan gaya tarik inti.
Teori model atom dari Rutherford ini ternyata juga belum lengkap, kemudian disempurnakan lagi oleh teori atom Neils Bohr
seorang ilmuwan Denmark pada tahun 1916 yang dikenal dengan teori atom orbital
elektronnya.[6]
Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu seperti susunan planet matahari yang disebut kulit
elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling
rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin
besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
C.
Konsep Atom Dalam Al Qur’an
Kata atom ternyata telah dituliskan
dalam Al Qur’an jauh sebelum dunia ilmu
pengetahuan menemukannya. Di dalam Al
Qur’an sendiri kata atom terdapat pada
lafadz ”dzarrah” yang dalam
terjemahannya mempunyai dua pemahaman, yaitu:
1. Dzarrah diartikan sebagai butir yang sangat kecil yang
tidak lain adalah atom (Lihat Terjemah Al Qur’an yang diterbitkan oleh
Departemen Agama RI dan beberapa kitab terjemah
dan tafsir Al Qur’an terbaru)
2. Dzarrah diartikan sebagai semut kecil (muda) atau semut
hitam atau sesuatu yang kecil itu sebagai biji sawi. (Kamus Arab-Inggris karya
Edward Lane, Arabic –English Lexicon, dll)
Namun di zaman modern
ini lafadz dzarrah diartikan dengan atom.
Atom yang ukurannya sangat kecil ini di dalam Al Qur’an disebut
dengan dzarrah dan ternyata di dalam al qur’an disebut beberapa kali, antara
lain :
1. QS. Yunus, 10: 61
$tBur ãbqä3s? Îû 5bù'x© $tBur (#qè=÷Gs? çm÷ZÏB `ÏB 5b#uäöè% wur tbqè=yJ÷ès? ô`ÏB @@yJtã wÎ) $¨Zà2 ö/ä3øn=tæ #·qåkà øÎ) tbqàÒÏÿè? ÏmÏù 4 $tBur Ü>â÷èt `tã y7Îi/¢ `ÏB ÉA$s)÷WÏiB ;o§s Îû ÇÚöF{$# wur Îû Ïä!$yJ¡¡9$# Iwur ttóô¹r& `ÏB y7Ï9ºs Iwur uy9ø.r& wÎ) Îû 5=»tGÏ. AûüÎ7B ÇÏÊÈ
kamu tidak berada dalam suatu Keadaan dan tidak membaca
suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan
Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit.
tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu,
melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Makna yang tersirat dalam surat di atas maka al qur’an
sejak 15 abad yang lalu telah mengisyaratkan bahwa dzarrah atau atom itu
berukuran kecil. Walaupun tidak secara tegas dikatakan seberapa kecilnya atom
itu,tapi tersirat bahwa atom itu meskipun kecil ada ukurannya. Pada saat ini
para ilmuwan telah dapat menemukan ukuran diameter atom, yaitu 10-8
cm
2. QS. As Saba’, 34: 3
tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. w $oYÏ?ù's? èptã$¡¡9$# ( ö@è% 4n?t/ În1uur öNà6¨ZtÏ?ù'tGs9 ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# ( w Ü>â÷èt çm÷Ztã ãA$s)÷WÏB ;o§s Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# wur Îû ÇÚöF{$# Iwur ãtóô¹r& `ÏB Ï9ºs Iwur çt9ò2r& wÎ) Îû 5=»tGÅ2 &ûüÎ7B ÇÌÈ
dan
orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang
kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui
yang ghaib, Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. tidak ada
tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di
bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar,
melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)",
Makna yang tersirat pada
kedua ayat diatas kiranya tidak bertentangan dengan konsep atom yang
dikemukakan oleh para ilmuwan, bahwa atom yang awalnya dianggap sebagai
partikel paling kecil sebenarnya bisa dibagi lagi menjadi proton, neutron dan
elektron. Bahkan hasil riset fisika partikel mengungkapkan bahwa proton, neutron,dan
elektron yang membentuk atom sebenarnya terdiri dari sub partikel yang
dinamakan Quark.[7]
3. QS. As Saba’, 34: 22
È@è% (#qãã÷$# úïÏ%©!$# LäêôJtãy `ÏiB Èbrß «!$# ( w cqà6Î=ôJt tA$s)÷WÏB ;o§s Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# wur Îû ÇÚöF{$# $tBur öNçlm; $yJÎgÏù `ÏB 78÷Å° $tBur ¼çms9 Nåk÷]ÏB `ÏiB 9Îgsß ÇËËÈ
Katakanlah: "
serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Allah, mereka tidak
memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai
suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di
antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.
4. QS. Al Zalzalah, 99: 7
`yJsù ö@yJ÷èt tA$s)÷WÏB >o§s #\øyz ¼çntt ÇÐÈ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
5. QS. Al Zalzalah, 99: 8
`tBur ö@yJ÷èt tA$s)÷WÏB ;o§s #vx© ¼çntt ÇÑÈ
dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
Keempat ayat di atas secara tegas mengatakan bahwa dzarrah
itu mempunyai berat. Pada awal diturunkannya Al
Qur’an,memang manusia belum memikirkan
berapa berat atom itu? Karena perhatian masyarakat lebih tertuju kepada usaha perbaikan aqidah
dan akhlak. Namun saat ini para ilmuwan telah dapat
membuktikan bahwa atom memiliki berat dan dapat menentukan berat
proton, neutron, dan elektron.yaitu:
Berat Proton =
1,673 x 10-27 kg
Berat Neutron= 1,675 x 10-27 kg
Berat Elektron= 9,109 x 10-31 kg[8]
Walaupun berat proton neutron, dan elektron sangat kecil tapi secara fisis keberadaanya
telah membuktikan kebenaran QS. Al Qamar,54: 49 berikut
$¯RÎ) ¨@ä. >äóÓx« çm»oYø)n=yz 9ys)Î/ ÇÍÒÈ
Artinya : “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.
Dari uraian diatas dapat kita
lihat mu’jizat Sains dari Al Qur’an telah terbukti bahwa adanya partikel terkecil di alam ini yang dikenal
dengan atom telah tertulis di dalam Al
Qur’an jauh sebelum dunia ilmu pengetahuan menemukannya. Hal ini menunjukkan
bahwa konsep atom ada di dalam Islam sekaligus menunjukkan kebesaran Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Atom
adalah partikel terkecil yang tersusun dari proton, neutron dan elektron
2.
Dalam
perkembangannya konsep atom mengalami penyempurnaan melalui penelitian dan
eksperimen para ilmuwan.Sehingga
diperoleh konsep atom modern yang pada saat ini digunakan untuk
kesejahteraan umat manusia.
3. Konsep atom yang dikemukakan oleh para ilmuwan selama
ini telah membuka tabir kemukjizan dan
kebenaran Al Qur’an. Dimana kata Dzarrah yang diartikan atom telah ada di dalam
Al Qur’an jauh sebelum dunia ilmu pengetahuan menemukannya.
B.
Kritik
dan saran
Demikianlah makalah yang
dapat kami sampaikan tentang konsep atom dalam islam dan sains. Tentunya
makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan serta kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
referensi yang kami miliki
Kritik dan saran senantiasa
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua
DAFTAR
PUSTAKA
Wiyatmo, Yusman, Fisika Atom Dalam Perspektif
klasik, Semi Klasik dan kuantum, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Ensiklopedi, Sain dan Tehnologi, Jakarta: Lentera
Abadi, 2007
Wardhana, Arya, Wisnu, Al Qur’an dan Energi
Nuklir, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009
[1]Ensiklopedi, Sains dan Teknologi, jilid 4, (Jakarta:Lentera
Abadi,2007) hal 308
[2] Yusman Wiyatmo, Fisika Atom Dalam Perspektif Klasik, Semiklasik dan Kuantum, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2010), hal 5.
[3] Ibid, 6
[4] Ibid, hal. 8
[5] Ibid, hal 12
[6] Ibid, hal 21.
[7] Hhtp// harunyahya.com. diunduh
tgl 13 oktober 2013
[8] Wisnu Arya Wardhana, Al qur’an dan energy nuklir,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal 172
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://4rrwani.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments