Pendidikan Islam Anak Pralahir/Dalam Kandungan
Menurut penelitian
ilmiah terbaru, anak-anak dapat dididik sejak masih dalam kandungan, karena
selama dalam kandungan, otak dan indra pendengaran anak sudah mulai berkembang,
mereka dapat merasakan apa yang terjadi di luar kehidupan mereka, sementara yang
mempengaruhi otak dan indera pendengaran bayi di dalam kandungan antara lain
emosi dan kejiwaan ibu, rangsangan suara yang terjadi di sekitar ibu, juga
nutrisi yang ibu konsumsi, harus terjaga agar selama hamil, tidak stress,
karena stress dapat berpengaruh terhadap bayi yang sedang dikandung. Ibu hamil
yang stress dapat melahirkan bayi yang bermasalah, juga asupan gizi yang tidak
sehat akan dapat mempengaruhi otak janin, hal tersebut dapat terlihat setelah
dilahirkan, atau ketika ia tumbuh besar.
Setiap ibu
dipastikan menginginkan bayinya lahir dengan selamat, tumbuh dengan sehat dan
cerdas, maka untuk mendapatkan hal itu, seorang ibu bisa memulainya dengan
mendidik bayi dalam kandungan.
William Sallenbach
(1998) yang menyimpulkan bahwa periode pralahir merupakan masa kritis bagi
perkembangan fisik, emosi dan mental bayi. Ini adalah suatu masa di mana
kedekatan hubungan antara bayi dan orangtua mulai terbentuk dengan konsekuensi
yang akan berdampak panjang terutama berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan
bayi dalam kandungan.
Islam memperkuat
pandangan perlunya pendidikan pralahir. Tidak hanya itu, pendidikan pralahir
menurut Islam harus dimulai dari sejak sebelum terciptanya janin. Yakni :
Penciptaan janin harus berasal dari
pasangan yang sah. Bukan hubungan perzinahan (QS Al Isra’ 17:32).
Dalam melakukan hubungan biologis,
hendaknya dimulai dengan doa, setidaknya dengan baca basmallah.
Setelah terjadinya proses nuthfah (sperma),
berlanjut menjadi ‘alaqah dan kemudian mudghah (segumpal daging) (QS Al
Mu’minun 23:12-14), maka dimulailah kehidupan seorang anak dalam rahim. Dari
tahap ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan sang ibu, sebagai guru pertama
seorang anak, untuk mendidik anak yang masih dalam kandungan.
Pada dasarnya
pendidikan dalam kandungan/pralahir berarti mendidik ibu yang sedang mengandung
bayinya yang secara garis lurus akan tertuju pada bayi yang sedang di kandung.
Berikut ini beberapa point pendidikan dalam kandungan yang dapat dijalani semua
ibu yang sedang mengandung maupun yang belum, diantaranya :
Berpikir positif dan berperang melawan
emosi diri sendiri. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik
di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu dan pendidikan
yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi
fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung serta berusaha
menjaga keharmonisan dengan pasangan dan berusaha menghindari konflik dengan
pasangan, dengan demikian diharapkan akan melahirkan bayi-bayi yang kuat.
Sebaliknya bila ibu berpikir negatif dan tidak berusaha menghindari konflik,
maka akan lahir bayi-bayi yang lemah dan akan berpengaruh pada emosi kejiwaan
mereka.
Stimulasi kandungan dengan elusan dan
tepukan halus. Hal ini bisa dilakukan ketika si janin mulai menendang perut
ibu, balaslah dengan tepukan halus dimana ia menendang. Hal ini akan
mengajarkan kepadanya bahwa setiap tindakannya akan mendapat respon dari ibunya.
Selalu mengajak bayi berbicara. Semakin ibu
komunikatif, semakin cepat bayi belajar untuk mengerti setiap kata yang ibu
sampaikan, karena di dalam perut ibu, indera pendengaran bayi sudah mulai
berfungsi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperdengarkan musik bernuansa
Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik
klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi
kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Perbanyak berdoa. Ini merupakan hal terpenting
dalam kehidupan kita, apalagi bila ibu sedang mengandung, ada kehidupan lain di
dalam perut ibu, hanya Tuhan yang mampu memberikan itu semua, perbanyaklah
ibadah, sering-seringlah mengaji, baik untuk ketenangan bayi yang ada dalam
kandungan ibu atau untuk ketenangan ibunya sendiri. Alunan suara ibu yang
sedang mengaji, akan membuat bayi tenang juga menstimulasi otak dan
pendengarannya
Perbanyak belajar. Carilah kegiatan belajar
sendiri, apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar secara langsung dari
aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang sehat akan menjadi
kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu akan memberinya
fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah dia lahir.
Peran (calon) ayah
dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit perilaku mental
(calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah yang kurang
menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung. Istri yang hamil
secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas suami untuk memberi dukungan
penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam kondisi stabil sampai janin
lahir ke dunia.
Apabila segala usaha
sudah dijalankan secara maksimal (QS Al Anfal 8:60), maka tawakkal adalah pola
pikir paling positif yang disukai Allah (QS Ali Imron 3:159) sambil menunggu
kelahiran sang buah hati.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://4rrwani.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments