Pendidikan dan Proses Humanisasi
Manusia adalah sebagai makhluk sosial ( Homo
Sosius ), yang dibekali Tuhan dengan akal, di mana akal akan
menjadikan manusia mengetahui segala sesuatu. Sesuatu yang sepele terkadang
terlupakan begitu saja dalam kehidupan. Manusia sering terfokus kepada
persoalan besar, namun sering kali terlena pada permasalahan yang sepele.
Padahal bila ditinjau secara filosofis,
akan menjadi fondasi untuk membangun kesadaran intelektual. Maka dari itu
manusia seharusnya memahami hakekat diri dan lingkungan dalam proses perubahan.
Proses penyadaran di sini menjadi amat penting di dalam kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan proses yang dilakukan
oleh sebagian masyarakat di belahan dunia manapun. Namun pendidikan yang
diharapkan sebagai bagian dari proses kehidupan yang dapat mengentaskan manusia
dari penindasan dan kesengsaraan ternyata menjadi bagian yang menindas manusia
itu sendiri.
Oleh karena itu bagaimana sekarang
memposisikan proses pembelajaran sebagai hal yang suci dan sesuai dengan
harapan masyarakat, yaitu sebuah proses pembelajaran yang tidak menindas dan
tidak ada yang tertindas. Ketika seseorang merasakan hak-haknya dirampas, maka
seharusnya ia menuntut.
Pada dasarnya tidak ada yang dapat mengubah
nasib kita kecuali diri kita sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia harus
berusaha keluar dari segala bentuk penindasan dan berusaha memerangi setiap
bentuk penindasan. Selama ini kita melihat penindasan justru lahir dari dunia
pendidikan yang selama ini kita banggakan.
Sekolah selama ini dijadikan sebuah pabrik,
di mana lulusan-lulusannya siap menjadi tenaga kerja siap pakai. Maka sebagian
fungsi sekolah yang ada di Indonesia tidak lebih hanya sebagai cara untuk
mencari bekal untuk kerja. Tidak mengherankan ketika siswa tidak menjadi
semakin cerdas, tapi menjadi semakin beringas dan brutal.
Tawuran pelajar terjadi dimana-mana dan
banyak sekali penyalahgunaan NARKOBA yang dilakukan oleh pelajar. Hal itu
merupakan bukti ketidakberhasilan sekolah untuk membentuk siswa menjadi manusia
pembelajar. Pembelajar adalah individu-individu yang dapat memilah dan memilih
mana yang baik dan yang buruk.
Beberapa contoh di atas merupakan pertanda
bahwa pendidikan hanya dijadikan ajang penindasan bagi siswa. Erat kaitannya
dengan hal tersebut, Freire yang adalah seorang tokoh pendidikan menggagas
adanya concientizacao ( kesadaran untuk melakukan ). Concientizacao
adalah kesadaran untuk melakukan pembelaan kemanusiaan. Dapat memberantas buta
huruf di kalangan orang dewasa misalnya, dimaknai sebagai usaha membebaskan
manusia dari belenggu kebodohan.
Freire mengklarifikasikan kesadaran dalam
tiga hal. Pertama, kesadaran magis ( magical conciousness ) yaitu
kesadaran yang tidak mampu melihat kaitan antara satu faktor dengan yang
lainnya, dalam hal ini melihat faktor di luar manusia. Kedua, kesadaran naf (
Naival consciousness ) yaitu manusia menjadi akar penyebab masalah
masyarakat. Ketiga, kesadaran kritis ( critical conciousness ) yaitu
sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Kritis penyadaran struktur dan
sistem politik, sosial, ekonomi, budaya pada masyarakat. Hal ini menunjukan
bahwa kritisme sangatlah penting di dalam pelembagaan penyadaran masyarakat.
Sebuah kenyataan tidak harus menjadi suatu
keharusan. Jika kenyataan menyimpang dari keharusan, maka tugas manusia untuk
merubahnya, agar sesuai dengan apa yang seharusnya. Kenyataan tersebut sering
disebut dengan fitrah. Fitrah manusia sejati adalah pelaku ( subyek ), bukan
obyek atau penderita. Fitrah manusia adalah menjadi merdeka dan menjadi bebas.
Kesemuanya itu sering disebut dengan tujuan humanisasi Freire.
Freire juga menyebutkan pendidikan
seharusnya berorientasi kepada pengenalan realitas dari manusia dan dirinya.
Hal itu berarti bahwa pendidikan bukan hanya sebagai ajang
transfer of knowledge akan tetapi bagaimana ilmu pengetahuan
dijadikan sarana untuk mendidik manusia agar mampu membaca realitas sosial. Hal
ini juga didukung oleh Lodge yang menyatakan life is education, education is life.
*) Penulis adalah Benny Setiawan, mahasiswa
fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://4rrwani.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments